Idenya sederhana tetapi menyelesaikan beberapa agenda sekaligus, budidaya ikan di selokan. Itulah yang dilakukan warga kelurahan Lebong Gajah, Sako, Palembang. Mereka menggunakan parit yang melintasi perkampungan mereka untuk budidaya beragam jenis ikan seperti lele, nila bahkan ikan hias jenis koi. Hasilnya, warga tidak hanya mendapatkan tambahan penghasilan saja tetapi lingkungan pemukiman mereka menjadi bersih dan sehat ( tidak kumuh ).
Ide sederhana namun kreatif ini pertama kali diwacanakan oleh Aiptu Sobirin, seorang anggota polisi yang tinggal di RT 58 kelurahan Lebong gajah. Gagasan ini muncul ketika Aiptu Sobirin yang juga anggota Bhabinkamtibmas Polsek Sako, melihat selokan-selokan di tempat tinggalnya selama ini terlihat kumuh karena banyaknya sampah yang dibuang di selokan dan mengakibatkan selokan tidak lancar. Upaya mengajak warga membersihkan selokan dengan cara kerja bakti tidak cukup efektif karena perilaku membuang sampah di selokan tetap tidak berubah dan menjadi kebiasaan setiap hari.
Kotornya selokan tidak hanya membuat pemandangan menjadi terganggu karena kesan kotor saja melainkan juga menerbitkan berbagai efek negatif lain seperti penyakit, bau busuk dan tentunya mengharuskan warga kerja bakti untuk terus membersihkannya. Padahal semestinya, selokan di lingkungan ini memiliki air yang cukup jernih dan cukup sehat jika tidak dikotori oleh sampah. Sobirin lalu mengajak beberapa warga untuk mulai bergerak membersihkannya dan membudidaya ikan.
Sobirin memberikan beberapa teknik untuk budidaya ikan, mereka diajak membersihkan beberapa puluh meter selokan dan membuat waring alias wadah yang dibatasi jaring untuk memelihara ikan. Ketua RT 58 Johan seperti dikutip dari Tribunnews.com menjelaskan, beberapa warga lalu menebar 6000 ekor benih ikan yang terdiri dari beberapa jenis seperti yang dijelaskan diatas. “ Sekitar satu bulan kami membersihkan, memasang waring dan mengisinya dengan sejumlah benih-benih ikan,” katanya. Selama sebulan itu pula warga yang tadinya tidak terlalu tertarik menjadi kepincut dan mengikutinya. Mereka lalu beramai-ramai melakukan hal yang sama pada parit-parit di sekitar rumah mereka.
Dalam beberapa minggu saja parit yang sebelumnya kumuh, ditumbuhi banyak rumput belukar, seketika menjadi selokan yang bersih dan jernih. Pasalnya kalau air digunakan untuk memelihara ikan kan harus bersih, sehat dan jernih otomatis warga rajin menjaga selokannya,” kata Johan. Belakangan, bukan hanya bersih dan indah saja yang membuat kampung ini menjadi meriah. Usaha yang diinisiasi Aiptu Sobirin dan warga RT 58 ini membuat kampung Lebong gajah langsung terkenal di Palembang. Berbagai media langsung ikut meliputnya bahkan membuat kampung Lebong Gajah kini dikenal di seluruh nusantara. Sekarang, warga sedang mengusahakan puluhan ribu bibit ikan untuk menambah benih tambak-tambak uniknya ini.
Alhasil, manfaat berlebih didapatkan warganya. Pertama, mereka sekarang memiliki tambak-tambak yang dapat menghasilkan tambahan pendapatan keluarga dan memberikan peningkatan gizi dan sehat untuk konsumsi kesehariannya. Kedua, selokan yang dulu terlihat kumuh dan menyebabkan banyak penyakit, kini menjadi bersih dan enak dipandang. Satu lagi, gara-gara ide sederhana itu kini kampung Lebong gajah menjadi obyek wisata pendidikan baru bagi anak-anak sekolah mengenai bagaimana memanfaatkan sumber daya lingkungan menjadi lebih bermanfaat. Ide sederhana itu terbukti merubah dan menghasilkan banyak hal. Apakah anda tertarik?
EmoticonEmoticon